Skandal Seks Serumah: "Luk,, enak sekali sayang,, oohh."


Permainan Sex Lukman dan Ibu Luluk


Cerita Dewasa - "Maa.. Mamaa.." Lukman (16 tahun) memanggil ibunya (Luluk, 38 tahun) yang memang sudah 2 hari selalu di rumah, karena cuti selama 12 hari kerja untuk mengurus pernikahan kakak perempuan Lukman yang bernama Sari (22 tahun). Ternyata ia tidak mendapat jawaban, lalu terdengar langkah orang berjalan mendekati diri Lukman, ternyata Sasma, pembatunya yang sudah bekerja di rumah Lukman sejak 4 tahun yang lalu (waktu itu Lukman berusia 12 tahun).

Bersamaan dengan meninggalnya ayah Lukman karena kecelakaan lalu lintas, Ibu Lukman mengambil keputusan untuk bekerja, karena alasan untuk mempertahankan kehidupan keluarga dan membiayai sekolah anak-anaknya. Sejak saat itu mereka tinggal hanya berempat termasuk Sasma. "Nyonya sedang tidur Den.., di kamar atas.. Kata nyonya, kalo Den Lukman ada perlu bangunin aja.." "Iya deh Bi.. nanti saya ke atas.." Lukman membuka sepatunya dan melangkah ke lantai atas rumahnya. Lukman berniat mengetuk pintu, tapi ia mengurungkan niatnya karena dilihatnya bahwa pintu kamar ibunya tidak tertutup dengan sempurna, sehingga masih terdapat celah yang cukup besar untuk melihat keadaan di dalam kamar.


Lukman mencoba mengintip ke dalam kamar, dan terdiam sesaat karena melihat ibunya sedang tertidur lelap dan roknya tersingkap sampai ke perut. Terlihat ibunya mengenakan celana dalam yang terbuat dari nylon, dan terlihat sangat menggairahkan. Lukman memang sudah biasa melihat pemandangan seperti ini, bahkan ia sering melihat ibunya bila sedang ganti pakaian, dan Luluk memang tidak memperdulikan keberadaan anaknya pada saat ia sedang dalam keadaan setengah telanjang. Luluk memang berumur kepala tiga, tetapi ia sangat menjaga kebugaran tubuhnya dengan selalu mengikuti latihan-latihan aerobic di kantornya, jadi meskipun sudah berumur, Luluk masih memiliki tubuh yang indah dan sexy, itulah sebabnya Lukman mengagumi ibunya. Tetapi kali ini Lukman merasakan ada perasaan lain yang menjalar di seluruh tubuhnya, ia membuka pintu dengan perlahan dan masuk dengan mengendap- endap, dengan harapan bahwa kedatangannya tidak diketahui oleh Luluk. Mata Lukman menatap nanar ke arah selangkangan Luluk, terlihat dengan jelas gundukan yang menyembul lembut di balik bahan nylon putih, dan terlihat samar-samar bulu-bulu hitam yang membuat Lukman menelan ludah. Adi mencoba ingin menyentuh paha mulus Luluk, tapi sejenak ia mengurungkan niatnya, dan ia sempat berpikir


akibat perbuatan yang akan dilakukannya. Ia merasa takut kalau-kalau nantinya Luluk akan marah dan menghukum dirinya, dan Lukman berusaha menekan nafsunya dengan berkata dalam hati bahwa apa yang dilakukannya adalah salah, karena Luluk adalah ibu kandungnya. Lukman tetap berdiri di sebelah tempat tidur dengan pandangan matanya tidak lepas dari tubuh Luluk. Entah setan apa yang mempengaruhinya, Lukman mengulurkan tangannya dan mulai mengelus-elus paha Luluk. Pada saat elusan tangan Lukman hampir sampai ke pangkal paha ternyata Luluk terbangun dan lagnsung menarik diri mengambil posisi duduk di atas kasur sambil membereskan pakaiannya. Lukman terperanjat dan ketakutan setengah mati, tapi apa mau dikata, semuanya telah terjadi.

Lukman terdiam menunggu apapun yang akan terjadi selanjutnya. "Kamu sudah pulang sekolah..? Mama pikir siapa..," Luluk menegur Lukman dengan nada yang sama sekali tidak terlihat marah. Mendengar nada bicara ibunya, Lukman yakin bahwa ibunya tidak marah kepadanya, Lukman hanya mengangguk menjawab pertanyaan ibunya. "Kamu sudah makan..?" tanya Luluk. "Belom nih Ma.. Tapi Lukman sudah jajan Mie Ayam disekolahan, jadi masih kenyang..," jawab Lukman sambil mengambil posisi duduk di pinggiran tempat tidur. Lukman duduk sambil memandang ke arah dada Luluk yang memang tidak memakai bra. Luluk menyadari bahwa anak sebaya Lukman memang sedang terobsesi dengan lawan jenis. Dengan tersenyum dan mengusap pipi Lukman, Luluk berkata, "Kamu liat apa sih, ko sampe bengong gitu..?" "Ah nggak Ma.." jawab Lukman grogi. "Wajar ko, kalo seusia kamu berbuat seperti itu, tapi
jangan ke Mama, soalnya Mama kan ibu kamu.." "lukman kan cuma liat Ma.." "Apa yang kamu liat..? Waktu kecil kamu minum susu dari sini." kata Luluk sambil memegang tete sebelah kiri dengan tangan kanannya. "Kalo sekarang susunya masih ada nggak Ma..?" Lukman bertanya dengan lugu dan manjanya. "Ya.. enggak lah.." "Boleh nggak Lukman cobain nyusu lagi..? Kan Lukman udah lupa rasanya.." "Ih.. kamu ini apa sih, udah gede ko masih kolokan.." "Ya Mama.. sebentar.. ajaa.. Ya Ma.. Yaa..?" Luluk berpikir sejenak sebelum memberi keputusan,
Luluk memang berpikir bahwa permintaan Lukman menyalahi aturan, tapi ia tidak ingin mengecewakan Lukman, toh tidak ada salahnya kalau cuma sebentar pikir Luluk. Luluk lalu mengangguk tanda setuju dan membuka bagian atas dasternya, dan mengeluarkan payudaranya sambil berkata, "Tapi kamu janji cuman sebentar yaa.." Lukman tersenyum dan mendekatkan mulutnya ke arah puting susu Luluk. Saat mulut Lukman mengulum, Luluk merasakan seluruh tubuhnya bagai tersengat aliran listrik, karena memang sudah empat tahun ia tidak
merasakan bagian-bagian sensitif di tubuhnya disentuh oleh laki- laki. Lukman bukan cuma mengulum, tetapi juga memainkan lidahnya di sekitar puting susu Luluk, Luluk menikmatinya untuk sesaat dan dia berusaha mendorong Lukman yang mulai keasikan. Lukman menahan dorongan Luluk dan tetap pada posisi mengulum puting Luluk. "
Lukman.cukup sayang.., udahan yaa..!" Lukman tidak menjawab dan tetap pada aksinya, malah Lukman memberanikan diri menambah aksinya dengan mengelus paha ibunya. Luluk mendorong Lukman dengan sekuat tenaga sampai Lukman terjatuh ke lantai. Luluk membalikkan badan dan tidur telungkup sambil membenamkan wajahnya ke bantal. Lukman berdiri dan berjalan ke arah lain sisi tempat tidur, dan duduk di tepian tempat tidur. Kini posisi Lukman dan Luluk saling membelakangi. lukman berusaha memecahkan keheningan di dalam kamar itu dengan bertanya,
"Mama marah sama Lukman Ya..? Maafin Lukman ya Maa.. Lukman janji nggak lagi-lagi deh Ma.." "Mama nggak marah kok Luk.. Mama cuma inget sama Papa, dan Mama takut.. keterusan, lagipula apa yang kita lakukan tadi tidak dibenarkan." Lukman lalu naik ke tempat tidur dan berbaring di sebelah Luluk yang masih membelakanginya, lalu Lukman memeluk Luluk dari belakang sambil mencium pipi Luluk. "Lukman sayang sama Mama dan nggak mau Mama sedih karena inget sama Papa," sambil berkata Lukman nekat mencium bagian belakang telinga Luluk dan tangannya mengelus buah pantat Luluk. Kembali Luluk terasa distrum dan membiarkan tangan Lukman yang meremas dan mengelus buah pantatnya. Tanpa sepengetahuan ibunya yang memang menghadap membelakangi Lukman, Lukman membuka resleuting celananya dan mencopot celananya sampai tinggal hanya celana dalam yang tersisa. Lukman kemudian menyilangkan tangannya ke depan dan meremas payudara Luluk, sementara itu Lukman menempelkan barangnya yang tampak menyembul ke belahan pantat Luluk yang masih terbungkus CD. Sesaat kemudian Lukman membalikkan tubuh Luluk hingga telentang dan mengangkat daster Luluk bagian bawah sampai ke atas, dan Luluk hanya diam dan mengikuti semua gerakan Lukman. Kini Luluk hanya tinggal mengenakan CD, Lukman membuka pakaiannya dan keadaan Lukman kini pun tinggal hanya mengenakan CD.

Lukman menindih tubuh Luluk dan menempelkan barangnya yang masih terbungkus CD tepat di atas barang Luluk yang juga masih terbungkus CD. Lukman kembali mengulum puting susu Luluk dan terus menjilat sampai ke perut, dan pada akhirnya sampai ke bawah pusar Luluk. Lukman menarik CD Luluk ke bawah, dan Lulukpun mengangkat pantatnya sehingga memudahkan Lukman dalam membuka CD ibunya. Lukman kembali menjilati perut Luluk yang akhirnya ke paha dan mulai ke bagian sekitar pangkal paha. Luluk mendesah karenanya, "Shhshh.. Ouhh Luk.. Jilatin barang Mama sayang.. ouh..!" Lukman terus menjilat, dan akhirnya Lukman menjilati kemaluan Luluk, "Luk..... enak sekali sayang.. oohh.." Lukman terus menjilati dengan semangat, dan akhirnya Luluk sampai pada puncaknya. "Luk.... Mama keluar.. sayaang..!" Ternyata baik Luluk maupun Lukman sudah dirasuki nafsu yang sangat mendalam, Luluk menarik tangan Lukman pertanda ia ingin merubah posisi. Ia membiarkan Lukman berbaring, sementara ia duduk bersimpuh di tempat tidur dan menarik CD Lukman sampai terbuka. Lalu Luluk mengulum kepala kemaluan Lukman. "Ma.. enak Ma.. teruss Ma.. ouuhh.." Mendengar lukman mendesah sedemikian rupa, nafsu Luluk kembali bangkit dan dia mengambil posisi menduduki barang Lukman dan menuntunnya masuk ke dalam vaginanya. "Oooh.. Luk.... kenapa nggak dari dulu sayaang.. Mama kangen.. sekali pingin ngerasain seperti ini.." "Iya Ma.. ouhh.. enak Ma.. sshhsshh.."

Ternyata karena sudah lama tidak bersetubuh, Luluk sangat terobsesi dengan keadaan dimana ia dan Lukman sedang menikmati permaianan sex, sehingga ia tidak dapat mempertahankan perasaannya dan sangat mudah sekali mencapai orgasme. "Luk..... mama keluar lagi Luk....oouuhhgg.."lukman mengambil inisiatif untuk merubah posisi, ia membalikkan tubuh ibunya, dan kini posisi Lukman ada di atas tubuh ibunya. Lukman mengocok keluar masuk kemaluannya dengan sangat penuh perasaan karena ia tidak ingin menyakiti ibunya. Karena kelembutan yang diberikan Lukman Luluk kembali terangsang dan menggoyangkan pantatnya. "Sshhss.. Luluk.... kamu kuat sekali.. persis seperti Papamu.. ouuhhgg.. terus sayang.. shhgg..!" Lukman melepaskan kemaluanya, dan menarik tangan Luluk untuk mengambil posisi menungging. Luluk mengikutinya, kini mereka dalam posisi doggy style. Lukman memasukkan kembali kemaluannya dan memompanya maju mundur.

Simak Juga:
Sebelum Ngentot Tante Susan, Aku Setubuhi Pembokatnya Yang Manis
Nafsu Birahi Kusalurkan Pada Memek dan Anus Bibiku


Sambil menggoyangkan maju mundur, Lukman memasukkan ibu jari kanannya ke mulut, dan membasahkannya dengan ludah. Setelah basah, Lukman memasukkan ibu jarinya ke Lubang patat Ibunya "Luuk.. auw.. ngapain kamu.. ouhhgg.." "Tapi enak kan Ma.. shh.." "Iya sayang.. ouughh..!" Lukman membenamkan semua ibu jarinya ke Lubang patat Ibunya, Luluk menggelinjang keenakan, semua lubang yang ada di selangkangannya sekarang terisi. Ia merasakan disetubuhi oleh dua orang. "Luuuk. ough.. Luuuk.. Mama mo keluar lagi sayang.." "Kita bareng ya Ma.., Lukman juga mau sampe.. ...oouughh..! Lukman keluar Maa.." Luluk menggoyangkan pantatnya dengan cepat, dan terasa ada cairan hangat yang menyembur di dalam tubuhnya. "Mama keluar juga sayang.....
" Dan akhirnya mereka berdua terkulai lemas, Lukman mencium kening Luluk dan berkata, "Lukman sayaang deh sama Mama.." Luluk hanya tersenyum karena masih terbayang kenikmatan yang baru saja ia rasakan. "Boleh nggak kalo kapan-kapan kita begini lagi..?" tanya Lukman sambil memelas. Luluk mengangguk dan berkata, "Boleh sayang.. kapan pun kamu mau, kamu tinggal bilang, tapi janji jangan sampai orang lain tau." Demikianlah semenjak kejadian itu Lukman dan Luluk sering melakukannya setiap ada kesempatan. Nantikan cerita selanjutnya yang pasti akan lebih seru, karena Sari kakak Lukman dan pembantunya Sasma turut ikut serta dalam skandal dalam keluarga itu, dan juga suami Sari kelak.
Previous
Next Post »