Nikmatnya Memek Ibu Kos Pakai Hijab

Cerita Seks, cerita panas, cerita dewasa, cerita mesum, cerita seru, Cerita Sex, Skandal Seks, skandal panas, skandal mesum, ngentot memek, memek sempit, ngentot sedarah, memek abk, ngentot janda, cerita pemerkosaan, cerita pijet plus plus, Nikmatnya Memek Ibu Kos Pakai Hijab


Cerita Panas - Kali ini saya bakal menceritakan kisah perempuan hijab yg diembat memeknya oleh anak bujang, sebut saja dalam narasi ini Delia, beliau perempuan yg elegan walau tubuhnya berbalut menggunakan baju hijab, dipandang dari wajahnya saja terwat lebih-lebih tubuhnya dibalik baju kerudung itu terdapat suatu rahasia yg didambakan lelaki, vaginanya yg di hiasi oleh bulu bulu tipisnya & toketnya yg kencang & padat.

Rodalku senantiasa dibuat berdiri & tegang jikalau menyaksikan badan Delia, walau dirinya telah memiliki suami saya pernah bermimpi ngentot bersama ia di kamar hotel dengan, oya dari tadi telah panjang kali lebar saya belum memperkenalkan diri aku, perkenalkan namaku Fakri umurku 22 th saya memiliki kontol yg panjangnya 20 senti meter diameter 6 centi meter sungguh memuaskan bukan.


Saya tinggal di hunian kost & mempunyai tetangga yg bernama Ibu Delia, berhijab umurnya kurang lebih 33 thn, anaknya telah 3 yg terbesar tetap sekolah kelas 5 SD, yg palig mungil usia 2 thn, sedangkan suaminya bekerja di perusahaan kontraktor.

Setiap hari Ibu Delia ini wanita yang memakai jilbab panjang sampai ke lengannya, boleh dikatakan aku melihatnya terlalu sempurna untuk ukuran seorang wanita yag sudah berumah tangga dan tentunya aku sangatlah segan dan hormat padanya.

Suatu ketika suaminya sudah pergi ke kantor untuk kerja dan aku sendiri masih di rumah rencananya agak siangan baru aku ke kantor.

“Fakri”, Ibu Delia memanggil dari sebelah karena aku masih malas hari ini jadi aku tidak menyahut dan tetap tidur tiduran saja di tempat tidurku.

”Fakri… Fakri, Ibu minta tolong bisa ?? ujar Ibu Delia dari luar aku sebenarnya sudah mendengar namun rasanya badanku lagi malas bangun karena mungkin aku yang di panggil tidak segera keluar, maka ibu Delia dengan hati-hati membuka pintu rumahku dan masuk pelan-pelan mencari aku, seketika itu juga aku pura pura tutup mataku dia mencari cari aku dan akhirnya dia melihat aku tidur di kamar.

“ohh, maaf…” Ujarnya spontan dia kaget karena kebiasaan kalo aku tidur tidak pernah pake baju dan hanya celana dalam saja dan pagi itu kontolku sebenarnya lagi tegang biasa penyakit di pagi hari, seketika itu dia langsung balik melangkah dan menjauh dari kamarku. Aku coba mengintip dengan sebelah mataku dan dia sudah tidak ada, tapi kira kira tak lama kemudian dia balik lagi dan mengendap-ngendap mengintip kamarku sambil tersenyum penuh arti cukup lama dia perhatikan aku dan setelah itu ibu Delia lngsung balik ke rumahnya.

Besok pagi setelah semuanya tidak ada di rumahnya ibu Delia, tinggal anaknya yang paling kecil dah tidur, sayup sayup aku dengar di samping kamarku yang ada di belakang, sepertinya ada yang mencuci pakaian, ku intip di belakang.

Ohh ibu Delia sedang mencuci pakaian namun dia hanya memakai daster terusan panjang dan jilbab karena dasternya yang panjang, maka dasternya basah sampai ke paha saat aku sedang intip ibu Delia langsung berdiri dan mengangkat dasternya serta merta mencopot celana dalamnya dan langsung dicuci sekalian otomatis saat itu aku melihat memeknya yang merah dan pahanya yang putih di tumbuhi bulu-bulu halus aku langsung berputar otak, otak ku ingin rasanya mencicipi memek yang indah dari ibu Delia yang berjilbab ini.

“Maaf ibu Delia, kemarin ada perlu apa?“ tanyaku mengagetkan ibu Delia dan semerta merta dia lngsung merapikan dasternya yang tersingkap sampai ke paha.

“Iya nih mas Fakri Ibu kemarin mo minta tolong pasangin lampu di kamar mandi“ katanya.

“Kalo gitu sekarang aja bu soalnya sbentar lagi saya mo kerja“ sambil mataku melihat dasternya, membayangkan apa yang didalamnya.

“Oh iya lewat sini saja” ujarnya karena memang tipe rumah kost yang aku tempati di belakangnya cuma di palang kayu dan seng otomatis kegiatan tetangga kelihatan di belakang.”Cerita Ngentot Jilbab”

“Ini lampunya dan kursinya hati hati yah, jangan sampe ribut soalnya anaku lagi tidur” kata Ibu Delia.

Aku lngsung memasang dan ibu Delia melanjutkan mencuci, setelah selesai aku langsung pulang.

“Ibu sudah selesai“ kataku, kemudian ibu Delia lngsung berdiri tapi saat itu dia terpeleset ke arahku seketika itu aku menangkapnya, tanganku mengenai payudaranya yang montok dan tanganku satu lagi mengenai lngsung pantatnya yang tidak pake celana dalam dan hanya ditutupi daster saja.

”Maaf Dik Fakri agak licin lantainya” ujarnya tersipu-sipu. “Fakri tunggu yah ibu bikinin Teh “ ujarnya.

Dia ke dapur dan dari belakang aku mengikutinya secara pelan pelan, saat dia sedang membuat teh untukku, langsung aku memeluknya dari belakang.

“Fakri apa apaan nih???” sentak Ibu Delia.

“Maaf bu saya melihat ibu sangatlah cantik dan seksi” ujarku.

“Jangan Fakri aku dah punya suami” tapi tetap ibu Delia tidak melepaskan pegangan tanganku yang mampir di pinggangnya dan dadanya.

“Fakri jangaann” langsung aku menciumi dari belakang.

“Ookhh Fakri hmmm” ibu Delia menggeliat langsung dia membalik badannya menghadapku.

“Fakri aku udah basssaa…” ketika dia akan mengucapkan sesuatu langsung aku cium bibirnya dengan lama, dia lngsung meresponku dan langsung memeluk leherku.

“Mmmmmhprpp” bunyi mulutnya dan aku beradua. Kubuka jilbabnya sedikit saja sambil tanganku mencoba menggerayangi dadanya aku melihat dasternya memakai kancing 2 saja diatas dadanya aku membukanya dan tersembulah buah dadanya yang putih mulus, kujilat dan kuisap pentilnya.

“Fakri ooohhh….ufhhh” lirihnya, “slurrpp…slurp” saat aku jilat sepertinya masih ada sedikit air susunya hmmmm tambah nikmatnya.

Sambil menjilat dan menyedot susunya aku tetap tidak membuka jilbab maupun dasternya tapi tanganku tetap menarik dasternya keatas, karena dari tadi dia tidak pake celana dalam maka dengan gampang itilnya ku usap-usap dengan tanganku.”Cerita Ngentot Jilbab”

“Ohhhohsssshhhh” gumam ibu Delia, kepalaku ku dekatkan ke memeknya dan kakinya kurenggangkan. Pelan-pelan kujilati itil dan memeknya pelan, kulihat kepalanya telah goyang ke kanan dan ke kiri pelan-pelan sambil lidahku bermain di memeknya kubuka celana pendekku dan terpampanglah kontolku yang telah tegang.

Namun ibu Delia masih tidak menyadari akan hal itu, pelan pelan ku mengangkat dasternya, namun tidak sampai terbuka semuanya hanya sampai di perutnya sajadan mulutku mulai beradu dengan bibirnya yang ranum.

“Mmmppghh Fakri aku….”ujar ibu Delia, kuhisap dalam-dalam lidahnya, ibu Dahlia sungguh indah bibirmu, memekmu dan semuanya. Sambil menjilat seluruh rongga mulutnya kubawa ia ke atas meja makannya dan kusandarkan ibu Delia di pinggiran meja tanganku ku mainkan kembali ke itil dan sekitaran memeknya.

“ahhhhhh…. Fakrii ibu udah nggak kuaatttttt” lirih Ibu Delia.

Pelan pelan ku pegang kontolku, kuarahkan ke memeknya yang sudah basah dan licin dan “bleeesssssssssshh”.

“ohhhhh….enaak… Fakri.” teriak Ibu Delia.

Kontolku ku diamkan sebentar Ibu Delia sepontan melihat ke wajahku dan langsung ia menunduk lagi kududukkan di atas meja makan dan kuangkat kakinya mulailah aku memompanya.

“Oh memeknya ibu sangat enak…”, bisikku.

“Fakri kontolmu juga sangat besar rupanya” ,ibu Delia sudah tidak memikirkan lagi norma norma, yang ada hanya lah nafsu birahinya yang harus dituntaskan. Berulang-ulang ku pompa memeknya dengan kontolku.

“Oohh akhh Fakri”, ku balikkan lagi badannya dan tangannya memegang pinggiran meja, kutusuk memeknya dari belakang, bleesssssssss.

“Ohhhhh….” teriak Ibu Delia kuhujam sekeras-kerasnya kontolku, tanganku meremas remas susunya.

Aku liat dari belakang, sangat bagus sekali body ibu Delia ini dalam posisi nungging, tanpa melepas daster dan jilbabnya kutusuk terus. Hingga kurang lebih setengah jam ibu Delia bilang “Fakri ibu udah nggak tahan”.

“Sabar bu bentar lagi saya juga keluar” Ujarku.

“Ohohhhh…umpghhh.. Fakri ibu mau keluarrrr achhhh” semakin kencang dan terasa memeknya menjepit kontolku dan ku rasakan ada semacam cairan panas yang menyirami kontolku di dalam memeknya.

Semakin kupercepat gerakan menusukku, “oh Ibu aku juga dah mo sampai neh”

“cepat Fakri ibu bantu ohouhhhhh” ibu Delia menggoyangnya lagi dan akhirnya aku merasa akan keluar.

“Ibu aku mo keluararrrrr…oooohhhh” akhirnya cairan mani ku menyirami seluruh memeknya.

Setelah hening sejenakku cabut kontolku dan kupakai celana pendek setelah itu ibu Delia merapikan Daster dan jilbabnya langsung aku minta maaf kepadanya.


Simak Juga: Gemar Nonton Film Porno, Aku Setubuhi Asisten Ibu

“Bu mohon maaf Fakri khilaf” kataku.

“Tidak apa-apa kok Fakri ibu juga yang salah yang menggoda Fakri “ujarnya. Aku langsung pamitan kembali ke rumahku sebelah dan mandi, setelah mandi kulihat ibu Delia sedang menjemur pakaian tapi jelas didalam daster ibu Delia tidak memakai celana dalam karena terlihat tercetak lewat sinar matahari pagi yang meninggi mulai mendekati jam 10 pagi.

Sebelum aku pergi ku sempatkan pamitan ke ibu Delia dan dia tersenyum, tidak tau apakah ada artinya atau tidak.
Previous
Next Post »